GESIT ID – Jamaah Organisasi Nahdlatul Wathan (NW) menunjukkan semangat kebersamaan luar biasa dalam menyambut Hari Ulang Tahun (Hultah) Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) ke-90 yang rencananya akan digelar pada Ahad, 12 Oktober 2025 mendatang di Anjani, Lombok Timur.
Persiapan pertama ditandai dengan pembuatan tetaring atau terop tradisional berbahan daun kelapa di Lapangan Ummuna Hajjah Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Majid, lokasi utama acara Hultah. Kegiatan ini berlangsung pada Ahad, 21 September 2025 dengan melibatkan jamaah NW dari berbagai cabang di Nusa Tenggara Barat.
Suasana gotong royong terasa begitu kental. Dari anak-anak hingga orang tua, semuanya bahu membahu mendirikan tetaring tanpa mengenal lelah. Berkat kekompakan jamaah, pekerjaan yang semula tampak berat akhirnya bisa diselesaikan hanya dalam waktu tiga jam. Dimulai pukul 07.00 WITA, tepat pukul 10.00 WITA seluruh tetaring sudah berdiri rapi di atas lahan seluas kurang lebih satu hektare.
Kecepatan penyelesaian ini tidak terlepas dari strategi panitia yang lebih dulu membagi area lapangan sesuai dengan cabang organisasi di tiap kecamatan. Dengan pembagian tugas yang jelas, pekerjaan menjadi lebih ringan, cepat, dan efektif.
Tradisi pembuatan tetaring telah menjadi warisan sunnatan hasanatan (tradisi baik) yang ditinggalkan oleh pendiri NW, Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Pahlawan Nasional asal NTB. Selain sebagai peneduh, tetaring juga memiliki makna simbolis: menunjukkan kekompakan jamaah dalam melakukan kebaikan, khususnya dalam menyambut momen besar Hultah.
Selain mendirikan tetaring, panitia Hultah ke-90 juga menyiapkan serangkaian lomba untuk jamaah maupun pelajar NW. Menjelang sehari sebelum puncak acara, akan diadakan pawai alegoris yang melibatkan badan otonom, lembaga pendidikan, serta jamaah dari berbagai daerah, baik di NTB maupun luar daerah.
Dengan persiapan yang matang dan semangat gotong royong yang tinggi, Hultah ke-90 Madrasah NWDI dipastikan akan berlangsung meriah, penuh tradisi, dan menjadi momentum memperkokoh kebersamaan jamaah NW.